Oleh Diah Kartika
Kompasiana 3 Mei 2014
Ketika membeli furniture tentunya kita akan mempertimbangkan bahan kayu yang digunakan, yang akan mempengaruhi harga. Apa bedanya Jati Belanda dan Jati Jepara? Mana kayu yang terbaik dan kuat untuk furniture agar lebih awet usianya? Nah simak petualangan yang menambah sedikit tentang ilmu perkayuan saya..
Nah cerita yang paling menarik adalah ketika saya melakukan survey untuk mencari lemari pakaian 2 pintu di beberapa tempat. Saya mengunjungi beberapa toko mebeul dan furniture untuk mengetahui harga toko dan mengunjungi juga workshop mebeul atau ke produsen langsung. Saya mengunjungi sekitar 15 tempat lebih menyusuri Depok, Bogor, Tangerang Selatan (huff, keringetan keliling-keliling). Dari sekian tempat yang saya kunjungi, saya tidak melewatkan kesempatan untuk bertanya-tanya sehingga bertambahlah ilmu perkayuan saya. Saya jadi mengetahui tentang jenis-jenis kayu. Ternyata beberapa jenis bahan kayu yang digunakan dan sangat mempengaruhi harga.
Saya akan membandingkan harga lemari dua pintu berdasarkan bahan kayu lemari pakaian dengan ukuran standar:tinggi200cm, panjang 100cm, lebar 50cm.
1. 1. Kayu Jati Jepara
Jenis kayu solid ini memang pilihan utama untuk membuat furniture. Kayu jati paling banyak diminati karena kualitasnya, ketahanannya terhadap kondisi cuaca, tahan rayap, dan seratnya yang menarik. Walau keras dan kuat, kayu jati mudah dipotong dan dibentuk. Konon katanya Jati terbaik di Indonesia berasal dari Jawa. Ketika dijadikan furniture/mebel kayu Jati Jepara terkenal kualitasnya. Tekstur kayu jati Jawa ini lebih halus, dengan serat kayu yang tajam dan warna lebih seragam, sehingga sangat terlihat kesan kuno/antic. Kayunya sudah dikeringkan agar tidak mudah muai dan susut, ukirannya rapi, finishing bagian dalam dan luarnya halus. Harganya cukup mahal dibanderol mulai dari Rp. 3.000.000 ke atas.
Menurut tukang kayu yang saya kunjungi sebenarnya ada juga mebeul kayu jatinon-Jepara berbahan dasar kayu jati lainnya yang memiliki kualitas lebih rendah karena tidak dikeringkan secara sempurna,finishing tidak terlalu halus dan ukirannya sederhana (tidak serumit ukiran jepara) dibanderol dengan harga mulai dari Rp. 1.500.000 ke atas
2.2. Kayu Jati Belanda
Kayu ini sebenarnya merupakan bahan limbah peti kemas. Sering disebut juga kayu Madura, karena banyak dijual oleh orang Madura. Dinamai kayu Jati Belanda sebenarnya bukan karena asalnya dari Belanda. Jati tidak akan tumbuh di Negara subtropik seperti Belanda.Mungkin disebut demikian karena kayu ini adalah kayu bekas peti-peti pengemas barang impor yang sebagian besar diangkut kapal laut yang kebanyakan dari Negara Eropa. Yang disebut Jati Belanda / Jati Londo ini berasal dari kayu Kiefer/Oak/Pine. Daya tariknya yang utama ada pada harganya yang relatif murah. bahannya enteng, warnanya kuning muda,seratnya menimbulkan kesan unik tersendiri , terletak pada alur urat dan mata kayunya.Namun kekurangannya, kayu ini tidak bisa rata 100%. Bila dijadikan lemari pakaian harnganya mulai dari Rp. 1.800.000 ke atas. Harganya lebih murah hampir separuhnya dari harga lemari jati jawa ya..
Konsultasi desain Kayu Jati Belanda
contact iwan WA/Telp : 081332156247
Follow IG : @grosirkayujatibelanda
0 komentar:
Posting Komentar